Ia mengiringimu, menyetia dalam diam..
Kadang, kau menantinya, menunggu kedatangannya..
Tak jarang, kau memaki, mengutuk kepergiannya..
Namun, ia masih mengiringimu, menyetia dalam diam..
Begitulah cinta seperti seharusnya.. Seperti hari-hari yang menampung keluh kesah, membangun keabadian, mencipta sejarah dlam kenangan..
Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu..
Ia menyetia.. Menyertaimu dalam luka, juga bahagiaa.. – Menuju(h)
“Hari punya sistem pergantian yang teratur sehingga ia tak pernah merasa sesak karena ditinggalkan” – Menuju(h)

Advertisements