Perjalanan keluarga kali ini bisa dibilang sebagai self-healing dari kesedihan besar yang kami alami yakni kehilangan Bapak untuk selamanya. Perjalanan yang bertepatan dengan hari ulang tahun saya yang kesekian. Bersyukur, walaupun sudah tidak ada kedua orang tua namun saya punya keluarga yang luar biasa. Perjalanan ini kami mulai ke Pantai Klatak. Pantai kecil nan sunyi dengan pemandangan labuhan kapal-kapal nelayan dengan laut yang biru.
Jalan menuju Pantai Klatak dibilang belum bagus. Jalan masuk lumayan kecil untuk sebuah tempat wisata. Pantainya juga tidak memiliki garis pantai yang luas. Pasir-nya pun bukan pasir putih. Namun Pantai Klatak menawarkan keindahannya tersendiri.
Berlatar birunya langit dengan bebukitan hijau yang menyejukkan mata. Garis Horizon pantai yang membiru dengan biru laut yang terisi warna-warni kapal-kapal nelayan yang terikat jangkar. Terlihat menari-nari tertimpa ombak yang sesekali menghempas bibir pantai dengan buih-buih air laut yang asin. Jika kalian mencari kedamaian sebuah pantai, Pantai Klatak ini bisa menjadi salah satu pilihannya karena tidak banyak pengunjung yang datang. Mungkin lebih tertarik ke Pantai Gemah yang hanya terpisah beberapa bukit dari Pantai Klatak ini.
Karena anak-anak merasa bosan di Pantai yang sepi ini, kami lanjut pergi ke Pantai Gemah. Dan benar, Pantai Gemah benar-benar sudah menjadi salah satu wisata andalan baru di deretan panjang Pantai-Pantai di Tulung Agung. Untuk masuk ke Pantai pun sudah bertarif, namun saya lupa per orang harus bayar berapa.
Masuk ke Pantai, suasana benar-benar meramai. Kios-kios souvenir, warung-warung makanan memenuhi ujung terluar dari Pantai. Motor-motor ATV berjajar di sepanjang bibir pantai menunggu pengunjung untuk berkeliling sepanjang bibir pantai. Kami memilih untuk naik perahu dan mengelilingi pantai-pantai di sekitar Pantai Gemah. Basah, Asin, Sejuk dan Indah. Gambaran saat kami naik kapal mengelilingi sekitar Pantai. Pantai Klatak pun terlihat jauh namun dekat dari atas perahu. Indah.
Kami beristirahat dan menunggu senja datang. Pantai menggelap, suara riuh mulai meredam. Senja begitu syahdu dengan jutaan kerlingan lampu dari kapal-kapal nelayan yang bergoyang-goyang di atas samudra. Senja yang sempurna. – tiwwidy.wordpress.com
we wee world 